Kepopuleran game RPG khas negeri Jepang atau biasa disebut JRPG hingga saat ini terus kuat dan selalu mendapatkan tempat di hati para gamer. Bahkan bila dibandingkan dengan Action RPG dan RPG bercerita rumit ala negeri barat sekalipun, JRPG tetap bisa dinikmati dengan sepenuh hati. Semua itu berkat ciri khasnya yang mengutamakan cerita ala novel dan grinding selama puluhan jam demi menaikkan level yang masih tetap dicintai penggemarnya. Dari semua JRPG yang ada saat ini, hanya segelintir game yang mampu terus hadir dengan membawa nama serinya, seperti seri JRPG Tales, Persona, dan Final Fantasy.
Seri Tales memang tidak memperlihatkan umurnya dengan menggunakan angka di belakang seri gamenya, seperti Final Fantasy. Akan tetapi, semua penggemar JRPG tentu sangat mengenal seri ini, mulai dari kepopuleran Tales of Phantasia dan Tales of Destiny sekitar 20 tahun lalu. Hingga kini, setidaknya telah muncul 15 seri game Tales, termasuk Tales of Zestiria. Bahkan Bandai Namco sebagai Publisher seri JRPG tersebut telah merencanakan untuk merilis Tales of Berseria sebagai seri ke-16 untuk PS3 dan PS4.
Panjangnya umur seri game tersebut tentu bukan semata dari keberuntungan saja. Kualitas gamenya sendiri memang begitu mengesankan, terutama ceritanya. Seperti yang diketahui oleh semua gamer pecinta JRPG, kekuatan genre ini berasal dari cerita yang bagus. Tanpa adanya faktor narasi tersebut, gamer hanya akan ditinggalkan dengan puluhan jam grinding semata. Meskipun grinding untuk menaikkan level sudah mendarah daging dalam diri gamer JRPG, tetapi hanya mengandalkan elemen itu saja tentu tidak akan membuat seri JRPG mampu bertahan selama 20 tahun.
Pada Tales of Zestiria, Bandai Namco menampilkan cerita yang begitu apik, baik dari sisi kedalaman ceritanya maupun humor yang terkandung di dalamnya. Bagi penggemar setia seri Tales, sentilan percakapan pendek jenaka yang biasanya muncul dalam mini event, atau disebut juga dengan Skits dalam seri game ini, adalah resep paling jitu untuk menjaga gamer betah seharian di depan layar. Selain untuk menghilangkan kejenuhan, Skits juga memperlihatkan emosi yang berkembang di antara setiap karakternya. Hal ini juga masih terlihat begitu kental dan terjaga dalam Tales of Zestiria.
Beralih ke permainannya sendiri, Tales of Zestiria memperlihatkan gameplay penuh aksi, terutama dalam scene battle. Pada seri terbarunya ini, Anda dapat menemukan sistem battle menjadi lebih rumit dan memerlukan taktik, terutama ketika melawan musuh dengan kekuatan besar, misalnya Boss di suatu Dungeon. Cukup banyak yang perlu dipelajari, bahkan Anda dapat menemukan pelajaran mengenai sistem battle yang diselipkan ke dalam Skits! Sedangkan musuh yang akan Anda hadapi tidak mengenal ampun dan akan meratakan party Anda dengan sekejap bila sistem tersebut tidak dapat Anda aplikasikan dengan segera.
Kejutan lain berasal dari begitu banyaknya fitur permainan yang dapat ditemukan ketika bermain. Ketika Anda merasa fitur yang muncul setelah bermain puluhan jam sudah final, game ini kembali mengejutkan Anda dengan fitur baru! Namun, hal ini bukanlah kekurangan dalam game ini. Sebab, semua fiturnya begitu menarik dan semakin mempercantik game ini hingga Anda akan betah duduk membatu ketika bermain.
Berkat bimbingan kaum Seraph, Sorey tumbuh menjadi anak muda yang begitu polos dan murni. Hal ini pula yang membuatnya mampu menjalani takdirnya sebagai Shepherd, tokoh legenda di Glenwood yang bertugas membersihkan dan menyelamatkan dunia dari raja kejahatan bernama Lord of Calamity. Ditemani rekan setianya dari kaum Seraph dan manusia, Sorey berpetualang mengelilingi dunia demi membersihkan dan menghidupkan kembali hubungan antara manusia dengan Seraph yang dahulu kala pernah terjalin.
Meskipun ceritanya terlihat sederhana, tetapi game ini memperlihatkan alur cerita yang begitu dalam dan menarik. Apa yang terlihat tidak selalu demikian adanya. Begitu juga dengan kenyataan bahwa ada saja pihak manusia yang berusaha untuk menguasai kekuatan Shepherd demi keuntungannya sendiri, meskipun dengan risiko kehancuran dunia. Semua itu dinarasikan dengan sangat baik dalam beragam percakapan, Skits, dan event. Menariknya, game ini memberikan akses kepada Anda untuk menggunakan aktor suara asli dari versi Jepang.
Pengisi suara Jepang yang digunakan di dalam game ini juga tidak sembarangan. Mereka semua adalah tokoh pengisi suara atau biasa disebut Seiyuu yang telah berpengalaman di banyak film Anime terkenal serta game. Oleh karena itu, bila Anda sering menonton film seri Anime, pastinya Anda akan segera mengenali beberapa suara yang ditampilkan dalam game ini. Bahkan, game ini juga menampilkan suara Miyu Matsuki sebagai pengisi suara Lailah yang menjadi Seraph paling dekat dengan Sorey. Suara Seiyuu ini bisa ditemukan pada Anime Hayate no Gotoku, Fullmetal Alchemist, Hidamari Sketch, dan masih banyak lagi. Suara pada tokoh Lailah juga menjadi memento bagi penggemar Seiyuu ini, sebab pada Oktober lalu ia telah wafat di umur 37 tahun akibat penyakit yang dideritanya.
Seri Tales memang tidak memperlihatkan umurnya dengan menggunakan angka di belakang seri gamenya, seperti Final Fantasy. Akan tetapi, semua penggemar JRPG tentu sangat mengenal seri ini, mulai dari kepopuleran Tales of Phantasia dan Tales of Destiny sekitar 20 tahun lalu. Hingga kini, setidaknya telah muncul 15 seri game Tales, termasuk Tales of Zestiria. Bahkan Bandai Namco sebagai Publisher seri JRPG tersebut telah merencanakan untuk merilis Tales of Berseria sebagai seri ke-16 untuk PS3 dan PS4.
Panjangnya umur seri game tersebut tentu bukan semata dari keberuntungan saja. Kualitas gamenya sendiri memang begitu mengesankan, terutama ceritanya. Seperti yang diketahui oleh semua gamer pecinta JRPG, kekuatan genre ini berasal dari cerita yang bagus. Tanpa adanya faktor narasi tersebut, gamer hanya akan ditinggalkan dengan puluhan jam grinding semata. Meskipun grinding untuk menaikkan level sudah mendarah daging dalam diri gamer JRPG, tetapi hanya mengandalkan elemen itu saja tentu tidak akan membuat seri JRPG mampu bertahan selama 20 tahun.
Pada Tales of Zestiria, Bandai Namco menampilkan cerita yang begitu apik, baik dari sisi kedalaman ceritanya maupun humor yang terkandung di dalamnya. Bagi penggemar setia seri Tales, sentilan percakapan pendek jenaka yang biasanya muncul dalam mini event, atau disebut juga dengan Skits dalam seri game ini, adalah resep paling jitu untuk menjaga gamer betah seharian di depan layar. Selain untuk menghilangkan kejenuhan, Skits juga memperlihatkan emosi yang berkembang di antara setiap karakternya. Hal ini juga masih terlihat begitu kental dan terjaga dalam Tales of Zestiria.
Beralih ke permainannya sendiri, Tales of Zestiria memperlihatkan gameplay penuh aksi, terutama dalam scene battle. Pada seri terbarunya ini, Anda dapat menemukan sistem battle menjadi lebih rumit dan memerlukan taktik, terutama ketika melawan musuh dengan kekuatan besar, misalnya Boss di suatu Dungeon. Cukup banyak yang perlu dipelajari, bahkan Anda dapat menemukan pelajaran mengenai sistem battle yang diselipkan ke dalam Skits! Sedangkan musuh yang akan Anda hadapi tidak mengenal ampun dan akan meratakan party Anda dengan sekejap bila sistem tersebut tidak dapat Anda aplikasikan dengan segera.
Kejutan lain berasal dari begitu banyaknya fitur permainan yang dapat ditemukan ketika bermain. Ketika Anda merasa fitur yang muncul setelah bermain puluhan jam sudah final, game ini kembali mengejutkan Anda dengan fitur baru! Namun, hal ini bukanlah kekurangan dalam game ini. Sebab, semua fiturnya begitu menarik dan semakin mempercantik game ini hingga Anda akan betah duduk membatu ketika bermain.
Cerita, Jantung dari Seri Tales
Narasi cerita merupakan pusat terpenting dalam JRPG. Hal ini terlebih besar lagi artinya untuk seri Tales. Pada Tales of Zestiria, Anda akan menemukan kisah yang menceritakan perjalanan Sorey, anak muda dengan asal muasal misterius. Ketika kecil, ia ditemukan oleh kawanan kaum Seraphim, makhluk berkekuatan mistis yang mampu memengaruhi dunia bernama Glenwood. Akibat menurunnya hubungan dan keharmonisan antara manusia dengan Seraph, pada zaman itu manusia sudah tidak bisa lagi melihat wujud nyata Seraph meskipun mereka berdiri di depan manusia. Seraph bisa disamakan dengan kaum Jin yang saat ini hanya bisa dilihat oleh segelintir manusia saja di dunia.Berkat bimbingan kaum Seraph, Sorey tumbuh menjadi anak muda yang begitu polos dan murni. Hal ini pula yang membuatnya mampu menjalani takdirnya sebagai Shepherd, tokoh legenda di Glenwood yang bertugas membersihkan dan menyelamatkan dunia dari raja kejahatan bernama Lord of Calamity. Ditemani rekan setianya dari kaum Seraph dan manusia, Sorey berpetualang mengelilingi dunia demi membersihkan dan menghidupkan kembali hubungan antara manusia dengan Seraph yang dahulu kala pernah terjalin.
Meskipun ceritanya terlihat sederhana, tetapi game ini memperlihatkan alur cerita yang begitu dalam dan menarik. Apa yang terlihat tidak selalu demikian adanya. Begitu juga dengan kenyataan bahwa ada saja pihak manusia yang berusaha untuk menguasai kekuatan Shepherd demi keuntungannya sendiri, meskipun dengan risiko kehancuran dunia. Semua itu dinarasikan dengan sangat baik dalam beragam percakapan, Skits, dan event. Menariknya, game ini memberikan akses kepada Anda untuk menggunakan aktor suara asli dari versi Jepang.
Pengisi suara Jepang yang digunakan di dalam game ini juga tidak sembarangan. Mereka semua adalah tokoh pengisi suara atau biasa disebut Seiyuu yang telah berpengalaman di banyak film Anime terkenal serta game. Oleh karena itu, bila Anda sering menonton film seri Anime, pastinya Anda akan segera mengenali beberapa suara yang ditampilkan dalam game ini. Bahkan, game ini juga menampilkan suara Miyu Matsuki sebagai pengisi suara Lailah yang menjadi Seraph paling dekat dengan Sorey. Suara Seiyuu ini bisa ditemukan pada Anime Hayate no Gotoku, Fullmetal Alchemist, Hidamari Sketch, dan masih banyak lagi. Suara pada tokoh Lailah juga menjadi memento bagi penggemar Seiyuu ini, sebab pada Oktober lalu ia telah wafat di umur 37 tahun akibat penyakit yang dideritanya.
0 komentar:
Posting Komentar